alat gerak sel :)

Alat Gerak Sel
1. Silium
Silium (jamak:silia) adalah tonjolan mirip rambut halus yang memiliki jumlah banyak pada permukaan sel. Silia bergerak bersama-sama dengan gerakan yang aktif dan cepat.
Strukutur silia:
Mekanisme gerak silia:
 Silia bergerak ke depan dengan cepat dan tiba-tiba dan berbelok tajam pada tempat penonjolannya dari permukaan sel, sehingga menyebabkan terdorongnya cairan yang ada di dekat sel tersebut searah gerakan silia. Setelahnya silia akan bergerak ke belakang dengan perlahan namun tidak berpengaruh terhadap cairan tersebut. Karena gerakan tersebut dilakukan berkali-kali, cairan pun akan terdorong secara terus-menerus searah dengan gerakan ke depan tadi.
Terdapat di:
 Sel-sel di saluran pernapasan
Ribuan silia yang melapisi cavum nasalis dan jalan nafas menonjol ke dalam suatu lapisan mukus yang menangkap debu dan partikel-partikel lain sehingga menyebabkan lapisan tersebut bergerak ke atas menuju faring. Pergerakan tersebut menyebabkan benda-benda asing tertahan di luar paru-paru dan jalan nafas pun menjadi bersih.
 Tuba fallopii
Silia yang melapisi tuba fallopii menyebabkan gerakan yang lambat dari cairan yang berasal dari ostium uteri menuju cavum uteri, dan menarik ovum yang dilepaskan dari ovarium ke dalam tuba fallopii lalu menuntun telur tersebut ke arah uterus.
2. Flagellum
Flagellum (jamak:flagella) adalah penjuluran panjang seperti cambuk dari permukaan sel. Flagella memiliki struktur internal dasar yang identik dengan silia, namun flagella memiliki ukuran yang lebih panjang.
Mekanisme gerak flagella:
 Transpor interflagella melibatkan subunit aksonemal, respetor transmembran, dan protein-protein lain yang bergerak sepanjang flagella, yaitu melakukan gerakan motil atau spontan dan juga transduksi sinyal.
Terdapat di:
 Sel sperma
Gerakan memecut dari flagella memungkinkan sperma bergerak di lingkungannya. Kemampuan ini terutama berguna saat sperma bergerak menembus ovum selama fertilitasi.
3. Pseudopodium
Pseudopodium (jamak:pseudopodia) atau sering disebut kaki semu tonjolan yang disebabkan endoplasma. Pseudopodia ini melakukan gerakan amuboid.
Mekanisme gerak pseudopodia:
 Saat ada rangsangan kemotaksis di depan, terjadilah penebalan ektoplasma di bagian belakang dan penipisan ektoplasma di bagian depan, dan mengakibatkan terjulurnya pseudopodia ke arah depan yang sebenarnya merupakan endoplasma yang mengalir. Siklus ini berulang sehingga sel bergerak ke depan secara progresif.
Terdapat di:
 Sel darah putih
Sel-sel darah putih meninggalkan sistem sirkulasi dan berjalan dengan gerakan amuboid ke tempat-tempat infeksi atau peradangan. Di tempat ini, sel-sel tersebut memakan dan menghancurkan mikroorganisme dan sisa-sisa sel.
Rangka Sel

Sitoskeleton adalah suatu jaringan protein kompleks yang menyokong sel dan membentuk kerangka sel. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan.
Sitoskeleton terdiri dari:
1. Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan silinder berongga yang tersusun dari protein globuler kecil yang disebut tubulin. Fungsi dari mikrotubulus yaitu:
a) Mempertahankan bentuk sel yang asimetris
b) Mengkoordinasikan sejumlah gerakan sel yang kompleks, seperti transportasi sekresi vesikel, gerakan silia dan flagella, serta distribusi kromosom selama pembelahan sel.
2. Mikrofilamen
Mikrofilamen merupakan batang tipis yang tersusun dari protein aktin yang terpuntir. Namun, ada juga mikrofilamen yang tersusun dari protein miosin, seperti yang dapat ditemukan di sel –sel otot. Fungsi dari mikrofilamen yakni:
a) Berperan dalam sistem kontraktil sel, seperti yang terjadi di otot
b) Penguat mekanis untuk beberapa tonjolan sel tertentu, terutama mikrovili
3. Filamen Intermediet
Filamen intermediet disusun oleh protein-protein yang berbeda-beda bergantung pada jenis sel. Protein-protein ini membentuk serat yang kuat dan tahan lama.
Beberapa fungsi dari filamen intermediet ialah:
a) Memperkuat dan menstabilkan pemanjangan tonjolan sel
b) Menahan agar unit-unit kontraktil tersusun secara benar
4. Kisi-kisi Mikrotrabekuler
Kisi-kisi mikrotrabekuler tampak seperti jalinan filamen-filamen halus yang saling berhubungan dan merambah ke seluruh sitoplasma serta terhubung dengan lapisan membran plasma. Kisi-kisi mikrotrabekuler berfungsi sebagai:
a) Menunjang membran plasma
b) Bertanggung jawab terhadap bentuk, kekakuan, dan geometri sel
c) Menghubungkan berbagai komponen sitoplasma menjadi suatu unit fungsional
d) Mengorganisasikan enzim-enzim sitosol